Kalau Tak Ada Korupsi, Sekolah Bisa Digratiskan
Merajalelanya korupsi serta seringnya para elite penguasa dan elite parpol di negeri ini bertikai membuat prihatin para veteran pejuang 45.
Merajalelanya korupsi serta seringnya para elite penguasa dan elite parpol di negeri ini bertikai membuat prihatin para veteran pejuang 45.
WAJAH Soejono tegang. Pejuang veteran 45 yang kini berumur 80 tahun tersebut terus menatap bendera Merah Putih yang saat itu sedang dikibarkan oleh pasukan pengibar bendera di tiang bendera Gedung Negara Grahadi kemarin (17/8).
"Kami dulu berjuang hanya untuk satu tujuan dan cita-cita, yakni membebaskan negara dan bangsa Indonesia dari penjajahan dan menegakkan sang Merah Putih agar terus berkibar di bumi Indonesia," kata Soejono dengan terbata-bata.
Soejono yang memiliki nomor pokok veteran (NPV) 12.079.511 mengatakan, dirinya terjun berjuang bersama pasukan Pemuda Republik Indonesia (PRI) sejak umur 16 tahun. Sebagai seorang pemuda saat itu, dia bersama anggota pasukan PRI lainnya tergerak untuk bergabung bersama tentara Indonesia melawan penjajah. "Saat itu, hanya ada satu kalimat, 'Merdeka atau Mati'. Saya masih ingat betul markas PRI saat itu di kompleks Gedung Grahadi sebelah barat," jelasnya.
Karena itu, pihaknya berharap generasi muda saat ini dan para tokoh bangsa ini bersama-sama membangun negeri. Pihaknya prihatin karena adanya perbedaan partai politik justru memicu pertikaian. ''Kita sesama bangsa Indonesia jangan sampai bertikai terus karena kita bersaudara. Justru musuh kita saat ini adalah kemiskinan, kebodohan, dan korupsi," ungkap Soejono yang tinggal di Jl Bogen I/20, Surabaya.
Dia mengatakan sudah bosan dengan berbagai komentar para elite politik yang menyudutkan lawan politiknya. ''Kalau begini terus, kapan bangsa ini bisa maju? Padahal, kemerdekaan ini merupakan hasil jerih payah para pejuang yang dulu melawan penjajah," jelas pria yang di dadanya tersemat beberapa bintang dan penghargaan. Di antaranya, bintang gerilya, bintang kemerdekaan 1 dan 2, bintang gerakan operasi militer, bintang veteran 45, dan pejuang 45.
Korupsi, lanjut dia, memang harus diberantas. Sebab, kekayaan bangsa dan negara ini sebenarnya hak seluruh bangsa Indonesia. "Saya yakin, jika tidak ada korupsi di negeri ini, dana untuk sekolah bisa benar-benar gratis, kesehatan gratis, dan berbagai fasilitas gratis lainnya. Sebab, itu adalah hak dari warga Indonesia," jelas Soejono, yang mengatakan setiap bulan mendapatkan uang kehormatan Rp 1.152.000.
Sementara itu, Ba'i yang juga seorang veteran pejuang dan kini berusia 90 tahun justru prihatin dengan kondisi para pemuda yang banyak menghabiskan waktu dengan hura-hura. ''Kalau mereka belajar dengan baik, saya yakin mereka siap menggantikan para pendahulunya dengan sikap nasionalisme yang tinggi," kata Ba'i yang pada masa perjuangan dulu tergabung dalam tim kesehatan pasukan.
Di sisi lain, pihaknya juga merasa prihatin karena masih banyak rekannya sesama pejuang dulu yang saat ini kehidupannya kurang bagus. ''Banyak rekan-rekan yang hingga saat ini berjuang untuk mendapatkan pengakuan sebagai veteran. Bahkan, mereka harus rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit hanya untuk mengurus hak-hak mereka," ungkapnya.
Dengan umurnya yang sudah 90 tahun, Ba'i masih berharap pada saatnya nanti bangsa ini benar-benar maju, disegani oleh bangsa lain, serta menjunjung persatuan dan kesatuan. (nks)
Sumber : http://www.jawapos.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar